Dua cara berkomunikasi:
Secara Verbal
Dilakukan dengan menggunakan alat/media bahasa:
• Lisan
• Tulis
Secara Non verbal
Dilakukan dengan menggunakan media selain bahasa:
• Simbol (tanda lalin)
• Isyarat (lambaian tangan)
• Kode (morse)
• Bunyi-bunyian (sirine, kentongan)
FUNGSI
BAHASA
Bahasa berfungsi sebagai alat:
• berkomunikasi
• mengekspresikan diri
• berintegrasi & beradaptasi
sosial
• kontrol sosial
RAGAM
DAN LARAS BAHASA
RAGAM
BAHASA
Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang terjadi karena pemakaian
bahasa.
Ragam bahasa dapat dibedakan menjadi 5 :
Berdasar media pengantarnya
• Ragam lisan
• Ragam tulis
Berdasarkan situasi pemakaiannnya
• Ragam formal
• Ragam semiformal
• Ragam nonformal
LARAS
BAHASA
Laras bahasa adalah kesesuaian bahasa yang dipakai dengan fungsi
pemakai. bahasa dengan ciri tertentu yang dipakai (difungsikan) untuk keperluan
tertentu.
Macam-macam laras bahasa:
• Laras ilmiah
• Laras sastra (puisi, cerpen,
novel, dll.)
• Laras jurnalistik (berita,
editorial, iklan, dll.)
• Laras hukum
• Laras kedokteran
• dll.
BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR
• Bahasa yang baik apabila maknanya
dapat dipahami oleh komunikan dan ragamnya sudah sesuai dengan situasi.
• Bahasa yang benar adalah bahasa
dengan ragam formal yang mengikuti kaidah baku
• Bahasa yang baik dan benar
adalah bahasa yang maknanya dapat dipahami dan sesuai dengan situasi pemakainya
serta tidak menyimpang dari kaidah yang telah dibakukan.
TATA EJAAN dan PILIHAN KATA
Ejaan adalah seperangkat
aturan/kaidah pelambangan bunyi bahasa, pemisahan, penggabungan dan
penulisannya dalam suatu bahasa.
Sejarah ejaan dalam bahasa Indonesia
• Ejaan
Van Ophuijsen (1901 – 1947) Seorang guru besar Belanda & pemerhati bahasa
Indonesia.
• Ejaan
Republik (ejaan Suwandi) (1947 – 1972) Menteri PP dan K RI saat itu.
• Ejaan
Yang Disempurnakan (EYD) (16 Agt. 1972 – sekarang) suatu bahasa.
Ruang Lingkup EYD
Pemakaian Huruf
Membicarakan masalah yang mendasar dari suatu bahasa :
• Abjad
(a,b, c,… z -- A, B, C, … Z)
• Vokal
(a, i, u, e, o -- A, I, U,E, O)
• Konsonan
(b, c, d, … -- B, C, D,…)
• Pemenggalan
- Pemenggalan kata dasar
- Pemenggalan imbuhan
- Pemenggalan kata gabungan
- Pemenggalan khusus
• Nama
diri
Penulisan nama diri harus mengikuti EYD, kecuali ada
pertimbangan khusus.
Penulisan Huruf
• Huruf Kapital
• Huruf Miring
Penulisan Kata
- Kata Dasar
- Kata Turunan
- Bentuk Ulang
- Gabungan Kata
- Kata Depan di, ke, darI
- Kata Sambung si, sang
- Singkatan dan akronim
- Angka dan Lambang bilangan
Penulisan Unsur Serapan
Unsur serapan diambil dari bahasa daerah dan bahasa asing.
Pemakaian Tanda Baca (pungtuasi)
• Tanda titik(.)
• Tanda koma (,)
• Tanda titik koma (;)
• Tanda titik dua (:)
• Tanda hubung (-)
• Tanda tanya (?)
• Tanda seru (!), dll.
• Tanda titik dua (:)
• Tanda hubung (-)
• Tanda tanya (?)
• Tanda seru (!), dll.
PILIHAN
KATA/DIKSI
• Penggunaan kata dalam berbagai
kesempatan harus memperhitungkan ketepatan dan kesesuaiannya.
• Tepat -> makna, logika,
maksud
• Sesuai -> konteks
sosial
FUNGSI
DIKSI
• Melambangkan gagasan yang
diekspresikan secara verbal.
• Membentuk gaya ekspresi yang
tepat sehingga dapat diterima dengan tepat oleh pembaca.
- Komunikasi berjalan baik
- Suasana tepat
- Mencegah perbedaan tafsiran
MAKNA DENOTATIF dan KONOTATIF
• Makna Denotatif
Kata yang rujukannya tunggal atau makna kata yang sebenarnya,
makna yang tidak memberikan peluang pada pembaca untuk memberikan makna
tambahan.
• Makna Konotatif
Makna yang mengandung asosiasi-asosiasi tambahan, makna yang tidak
sebenarnya.
Kata Umum dan Khusus
- Kata
umum/subordinat : acuannya lebih luas
- Kata
khusus/hiponim : acuannya lebih khusus
Semakin luas ruang lingkup suatu kata, maka
makin umum sifatnya. Makin umum suatu kata, makin terbuka kemungkinan salah
dalam pemaknaannya.
Kata Konkret dan Abstrak
- Kata
konkret adalah kata yang mudah diserap pancaindra
Contoh: meja, rumah, air, cantik, hangat, wangi, suara.
- Kata
Abstrak: Tidak mudah diserap pancaindra
Contoh: keinginan, angan-angan, perdamaian, kebahagiaan
Kata Penghubung Berpasangan
• antara …. dan …
• tidak …, tetapi …
• baik ….maupun …..
• bukan …, melainkan …..
KALIMAT
• Kalimat merupakan bentuk bahasa atau wacana yang digunakan sebagai sarana untuk
menuangkan dan menyusun gagasan secara terbuka agar dapat dikomunikasikan
kepada orang lain (Mustakim, 1994).
• Kalimat merupakanbagian ujaran yang
mempunyai struktur minimal subjek dan predikat, mempunyai intonasi dan bermakna
(Finoza, 2003)
Unsur kalimat adalah unsur
sintaksis (jabatan kata/peran kata) yang terdiri dari:
- Subjek (S)
Bagian kalimat yang menunjukkan
pelaku, sosok (benda), semua hal, atau masalah yang menjadi pangkal/pokok
pembicaraan.
- Predikat (P)
Bagian kalimat menghubungkan
antar S dengan O dan K
- Objek (O)
Bagian kalimat yang melengkapi P. Objek pada umumnya diisi
oleh nomina, frasa nominal, atau klausa.
- Pelengkap (Pel)
Pelengkap atau komplemen adalah
bagian kalimat yang melengkapi P. Letak Pelengkap umumnya di belakang P yang
berupa verba.
- Keterangan (Ket)
Bagian kalimat yang menerangkan
berbagai hal tentang bagian kalimat yang lainnya. Posisi keterangan bisa di
awal, tengah dan akhir kalimat. Macam-macam keterangan : Ket tempat, waktu, alat, tujuan, cara, penyerta,
similatif, penyebab, kesalingan.
SYARAT UTAMA DALAM MEMBUAT
KALIMAT
•
Dipenuhinya unsur-unsur penting
dalam kalimat (minimal Subjek dan Predikat).
•
Harus memperhatikan
aturan-aturan dalam menggunakan ejaan.
•
Harus memperhatikan pemilihan
kata (diksi).
•
Harus mengandung makna secara
jelas dan dapat dimengerti oleh orang lain -> ide pokok atau ide penjelas.
KALIMAT EFEKTIF
Kalimat efektif merupakan kalimat yang benar, jelas, dan
mempunyai makna yang mudah dipahami oleh pembaca secara tepat.
Ciri-ciri kalimat efektif:
•
kesepadanan/kepadanan struktur
(kesatuan/koherensi)
ialah
keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa yang digunakan.
•
keparalelan/kesejajaran bentuk
adalah
terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan
frasa yang dipakai di dalam kalimat.
•
ketegasan/penekanan kata
Merupakan
perlakuan khusus pada kata tertentu dalam kalimat sehingga berpengaruh terhadap
makna kalimat secara keseluruhan.
•
kehematan kata
adalah
upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu. kata menjadi padat berisi.
•
kepaduan gagasan
adalah
terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat.
•
kelogisan bahasa
adalah
terdapatnya arti kalimat yang logis/masuk akal dan penulisannya sesuai EYD.
•
Kevariasian
Alinea / Paragraf
Satuan bentuk bahasa yang
biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dimungkinkan juga
alinea yang hanya satu kalimat.
Berdasarkan fungsinya, struktur
alinea diklasifikasikan dalam 2 macam :
Kalimat topik/kalimat pokok
Mengandung ide pokok/gagasan
pokok yang potensial untuk dirinci dan diuraikan lebih lanjut;
• Merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri;
• Mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain;
• Dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambung
• Merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri;
• Mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain;
• Dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambung
Kalimat penjelas/pendukung
•
Sering merupakan kalimat yang
tidak dapat berdiri sendiri (dari segi arti);
•
Arti kalimat ini kadang-kadang
baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu alinea;
•
Pembentukannya sering
memerlukan bantuan kata sambung dan frasa transisi;
•
Isinya berupa rincian,
keterangan, contoh serta data tambahan lain yang bersifat mendukung kalimat
topik
Persyaratan Paragraf / Alinea
• Kesatuan : membicarakan
satu gagasan.
• Kepaduan : seluruh kalimat
saling terkait, mendukung gagasan tunggal.
Berguna untuk memudahkan dalam memahami
pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam suatu karangan.
Jenis Alinea
Menurut posisi kalimat topiknya:
• Alinea deduktif
Kalimat utama terletak di awal
paragraf. Menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu (khusus ke umum).
• Alinea induktif
Kalimat utama terletak di akhir
paragraf. Menyajikan pokok permasalahan di akhir paragraf (umum ke khusus).
• Alinea induktif
Kalimat utama terletak di akhir
paragraf. Menyajikan pokok permasalahan di akhir paragraf (umum ke
khusus).
• Alinea deduktif-induktif
Pokok kalimat ditempatkan pada bagian
awal dan akhir alinea.
• Alinea penuh kalimat topik
Bila seluruh kalimat
yang membangun alinea sama pentingnya sehingga tidak satupun kalimat tersebut
menjadi kalimat topik.
Menurut isinya:
•
Alinea persuasif
Isi
alinea mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca.
•
Alinea argumentatif
Isi
alinea membahas bukti-bukti atau alasan yang kuat, mendukung, atau meyakinkan.
•
Alinea naratif
Isi
alinea menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk cerita.
•
Alinea deskriptif
Isi
alinea melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan bahasa.
•
Alinea ekspositoris
Isi alinea memaparkan sesuatu fakta atau kejadian.
Isi alinea memaparkan sesuatu fakta atau kejadian.
Menurut fungsinya:
•
Alinea pembuka
Isi
alinea pembuka bertujuan mengutarakan suatu aspek pokok pembicaraan dalam
karangan.
•
Alinea pengembang
Bertujuan
mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang sebelumnya telah dirumuskan
dalam alinea pembuka.
•
Alinea naratif
Berisi
simpulan bagian karangan. Dimaksudkan untuk mengakiri karangan.
Pengembangan Alinea
•
Metode Definisi
•
Metode Proses
•
Metode Contoh
•
Metode Sebab-akibat/
akibat-sebab
•
Metode Umum-khusus/ khusus-umum
•
Metode Klasifikasi
•
Metode Perbandingan
Penulisan Karangan Ilmiah
Karangan Ilmiah
•
Karangan ilmiah adalah karya
tulis yang didalamnya berisi gagasan ilmiah, disusun dengan menggunakan bahasa
ilmiah, berdasarkan hasil penyelidikan/fakta-fakta ilmiah, dapat dibuktikan
secara empiris, dan ditulis dengan teknik penulisan ilmiah.
•
Penyusunan dan penyajian karya
didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan
Macam Karangan
•
Karangan non ilmiah : karangan
yang tidak terikat pada karangan baku.
Misal:
anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama.
•
Karangan semi ilmiah atau
ilmiah populer: karakteristiknya berada di antara ilmiah dan non-ilmiah.
Misal:
artikel, editorial, opini, resensi buku, esai.
•
Karangan ilmiah: memiliki
aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan
penggunaan bahasa.
Misal:
makalah, laporan, skripsi, tesis, disertasi.
Ciri-ciri Karangan Ilmiah
•
Menyajikan fakta obyektif
•
Penulisan cermat
•
Tidak mengejar keuntungan
pribadi
•
Sistematis
•
Tidak emotif
• Selalu didukung oleh data
•
Memuat kebenaran
•
Tidak melebih-lebihkan sesuatu
Bahasa Tulis Ilmiah
Merupakan gabungan dari ragam
bahasa tulis dan ragam bahasa ilmiah
•
Ragam bahasa tulis
•
Kosa kata yang digunakan
dipilih dengan cermat
•
Pembentukan kata dilakukan
dengan sempurna
•
Dibentuk dengan struktur lengkap
•
Paragraf dikembangkan dengan
satu dan padu
Ragam Bahasa Ilmiah
•
Cendikia
Mampu
digunakan secara tepat untuk mengungkapkan hasil berpikir logis.
•
Lugas
Diungkapkan
secara langsung.
•
Jelas
Tidak
menggunakan kalimat yang bertele-tele.
•
Formal
Menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
•
Bertolak dari gagasan
Tidak
melenceng.
•
Obyektif
Tidak
emosional dan memihak.
•
Konsisten
Penggunaan
istilah dan penyebutan.